Sabtu, 08 September 2012

Klasifikasi Penggunaan Lahan Malingreau


Klasifikasi Liputan Lahan/ Penggunaan Lahan Menurut Malingreau

Jenjang I
Jenjang II
Jenjang III
Jenjang IV
Simbol
1.  Daerah Bervegetasi
A.  Daerah Pertanian
1.  Sawah Irigasi

Si
2.  Sawah Tadah Hujan

St
3.   Sawah Lebak

Sl
4. Sawah pasang surut

Sp
5.   Ladang/Tegal

L
6.   Perkebunan
Cengkeh
C
Coklat
Co
Karet
K
Kelapa
Ke
Kelapa Sawit
Ks
Kopi
Ko
Panili
P
Tebu
T
 Teh
Te
Tembakau
Tm
7.  Perkebunaan Campuran

Kc
8.  Tanaman Campuran

Te

B. Bukan Daerah Pertanian
1. Hutan lahan kering
  Hutan bambu
Hb
Hutan campuran
Hc
Hutan jati
Hj
Hutan pinus
Hp
Hutan lainnya
Hl
2. Hutan lahan basah
Hutan bakau
Hm
Hutan campuran
Hc
Hutan nipah
Hn
 Hutan sagu
Hs
3.      Belukar

B
4.      Semak

S
5.     Padang Rumput

Pr
6.      Savana

Sa
7.     Padang alang-alang

Pa
8.   Rumput rawa

Rr
II. Daerah tak bervegetasi
C.  Bukan daerah pertanian
1.   Lahan terbuka

Lb
2.   Lahar dan Lava

Ll
3.   Beting Pantai

Bp
4.   Gosong sungai

Gs
5.   Gumuk pasir

Gp
III. Permukiman dan lahan bukan pertanian
D.  Daerah tanpa liputan vegetasi
1.   Permukiman

Kp
2.   Industri

In
3.   Jaringan jalan


4.  Jaringan jalan KA


5.   Jaringan listrik tegangan tinggi


6.  Pelabuhan udara


7.   Pelabuhan laut


IV.








Perairan
E.  Tubuh perairan
1.   Danau

D
2.   Waduk

W
3.   Tambak ikan

Ti
4.   Tambak garam

Tg
5.   Rawa

R
6.   Sungai


7.   Anjir pelayaran


8.   Saluran irigasi


9.  Terumbu karang


10.  Gosong pantai


Sumber: Malingreau, J.P. Rosalia Christiani, 1981 dalam Suharyadi (2001)

Sabtu, 25 Agustus 2012

Lingkungan Hidup

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatuberpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. yang
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengansemua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalahteman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapaiketeraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidupsegenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Setidaknya ada enam permasalahan lingkungan hidup yang harus ditemukan jawabannya.
  • Makanan: diperkirakan 1 dari 6 orang di dunia menderita kelaparan dan gizi buruk
  • Air: diperkirakan pada tahun 2025, dua pertiga orang di dunia akan mengalami krisis air yang parah
  • Energi: produksi minyak bumi mencapai puncaknya dan mulai menurun pada tahun 2010
  • Perubahan Iklim: tantangan terbesar adalah perubahan iklim, akan menyebabkan meningkatnya badai, banjir, kekeringan dan hilangnya spesies
  • Keanekaragaman hayati: Bumi yang sekarang telah memasuki tahap kepunahan spesies keenam terbesar
  • Polusi: bahan kimia berbahaya ditemukan di semua generasi baru dan diperkirakan satu dari empat orang di dunia terpapar polusi udara yang tak sehat
Bila benar demikian, artinya sejak lima tahun lalu, prediksi hilangnya generasi dan hilangnya kehidupan telah dikumandangkan semakin kencang. Namun tak jua ada upaya perbaikan pola konsumsi, khususnya di negara-negara utara. tidak adanya komitment. Amerika Serikat dalam menurunkan emisi, merupakan sebuah gambaran yang sangat jelas dari upaya negara tersebut untuk mempercepat kehancuran bumi.
Dengan gambaran yang ada, tak lagi penting untuk membangun sebuah relasi yang kuat dengan negara industri. negara-negara tropis dan negara-negara kepulauan, merupakan penyelamat bumi yang utama. inisiatif-inisiatif yang didorongkan oleh negara utara, tak lagi harus diikuti. negara-negara selatan, harus memilih jalannya sendiri untuk menyelamatkan kehidupan.
Penghentian sementara perijinan yang menghancurkan aset-aset alam di negeri ini harus menjadi pilihan pertama. Lalu kemudian melakukan perhitungan ulang atas aset-aset alam yang tersisa, serta kebutuhan lokal-nasional. Setelah itu, barulah dibangun sebuah sistem baru dalam pengelolaan kekayaan alam. UU Pengelolaan Sumberdaya Alam, bukanlah semata untuk mengatur pola eksploitasi, tapi jauh dari itu, UU PSDA harus mengatur keberlanjutan kehidupan spesies antar generasi.



Sumber
Ade Fadli. 2009. enam masalah lingkungan hidup. http://timpakul.web.id/enam-masalah-lingkungan-hidup.html (dikutip tanggal 24 July 2012)
 http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/lingkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-linkungan-dan-pelestarian-.htm